Minggu, 08 April 2012

CV

Data Pribadi
Nama : Orlanda
Jenis kelamin : Laki laki
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 1 Juni 1989
Kewarganegaraan : Indonesia
Status perkawinan : Belum Menikah
Tinggi, berat badan : 175 cm, 93 kg
Kesehatan : Sangat Baik
Agama : Islam
Alamat lengkap : Jalan Telaga III 39 A
Telepon, HP : 085777966615
E-mail : alan_orlanda@yahoo.co.id

Pendidikan
» Formal

1995 - 2001: SD Negeri 10, Jakarta
2001 - 2004 : SMP Negeri 103, Jakarta
2004 - 2007 : SMU Negeri 39, Jakarta

» Non Formal

2004 - 2005 : Kursus Komputer dan Internet di Puskom Gilland Ganesha, Jakarta
2005 - 2006 : Kursus Bahasa Inggris di LBA Gilland Ganesha, Jakarta
2007 - 2008 : Kursus Pajak (Brevet A & B) di FAIUP, Jakarta

Kemampuan
Kemampuan Akuntansi dan Administrasi (Journal Printing & Calculation, Ledger, Petty Cash Payroll & Calculation, Inventory Controls, Project Data Updating, Teller, Salary Caldulation).
Sistem Perpajakan.
Kemampuan Komputer (MS Word, MS Excel, MS Power Point, MS Access, MS Outlook).
Kemampuan Internet.

Pengalaman Kerja
Bekerja di PT. Flamboyan Bumi Singo, Cibinong
Periode : Agustus 2007 - Januari 2010
Status : Pegawai Tetap
Posisi : Staf Akuntansi dan Perpajakan


Uraian singkat pekerjaan :
- Mengontrol persediaan dan pembelian peralatan kantor.
- Turut membantu pembuatan laporan keuangan perusahaan
- Mengatur jadwal pertemuan bisnis, pertemuan internal, dan perjalanan bisnis.
- Melakukan surat-menyurat bisnis dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris (via internet maupun non internet).
- Melakukan perhitungan pajak perusahaan.
- Menerbitkan dan menerima faktur dari pemasok.
- Turut membantu pelatihan pegawai baru.

Makalah Perusahaan PT


PT SAMSUNG Electronics Indonesia merupakan salah satu kantor perwakilan SAMSUNG Electronics, perusahaan global di bidang elektronik yang terbesar dan tercepat pertumbuhannya.
Perusahaan kami adalah perusahaan multinasional dengan kegiatan bisnis di bidang penjualan dan pemasaran produk elektronik, antara lain consumer electronics dan produk IT/cellular phone products.
Sebagai salah satu pemain pasar global, kami membutuhkan tenaga ahli berkualitas yang mampu menunjukan kinerja yang sesuai dengan misi perusahaan.
Kami sedang mencari individu yang dinamis, kreatif, motivatif, dan mampu menjalankan tugas untuk posisi dibawah ini:
Consumer Electronic Product Retail Marketing Support Supervisor (RMS)
1.
S1 dari universitas yang bereputasi dengan hasil kelulusan akademis yang baik.
2.
Paling sedikit memiliki pengalaman kerja 2 tahun di bidang grafis / merchandising display / retail marketing suppot.
3.
Bersedia dan mampu bekerja dibawah tekanan dengan pendekatan inovatif dan pro-aktif.
4.
Bersedia melakukan perjalan ke kantor-kantor cabang kami dan pasar domestik.
5.
Memiliki kemampuan analisa dan komputer yang baik, juga dapat berbicara dan menulis dalam bahasa English dengan baik.
Mobile Phone Modern Channel Staff (MC)
1. Tanggung jawab: Mengatur dan mengontrol program penjualan dan pemasaran, khususnya pada gerai elektronik; Mendukung dan menjaga hubungan baik antara SEIN dan partner bisnis.
2. Memiliki 2 tahun pengalaman di industri ponsel pada posisi dan tanggung jawab diatas
Mobile Phone Area Market Development Staff (AMD)
1. Tanggung jawab: Mengatur dan mengontrol program penjualan dan pemasaran, khususnya untuk area Indonesia bagian Barat dan Timur; Mendukung dan menjaga hubungan baik antara SEIN dan partner bisnis di Indonesia bagian Barat dan Timur.
2. Memiliki 2 tahun pengalaman di industri ponsel pada posisi dan tanggung jawab diata
Mobile Phone Accessories Market Development Staff(ACC)
  1. Tanggung jawab: Mengatur persediaan penjualan asesoris yang berkaitan dengan produk; Mempersiapkan aktifitas marketing secara detil untuk asesoris dalam mendukung penjualan ponsel.
  2. Memiliki 2-4 tahun pengalaman di industri ponsel pada posisi dan tanggung jawab diatas.
MISI
Tujuan kami adalah mencapai kontribusi yang menonjol, menjalankan tugas secara profesional dan tidak membahayakan kualitas produk kelas-dunia kepada konsumen kami.
· Partisipasi secara aktif dengan konsumen kami
· Mengenali dan manjawab tantangan globa
· Menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua orang

Samsung hadir di Indonesia pada bulan Agustus 1991 ditandai dengan keluarnya ijin investasi dari pemerintah (BKPM) dengan nama perusahaan PT. Samsung Metrodata Electronics. Pada saat bersamaan, Samsung mulai membangun pabrik yang terletak di kawasan indsutri Jababeka dan selesai pada bulan Juni 1992.

Kantor Pusat
Kawasan Industri Cikarang
Jl. Jababeka Raya Blok F 29-33
Cikarang, Bekasi Jawa Barat, 17530.
Telp. 021-89837114
Fax. 021-8934273 Kantor Pemasaran
Plaza DM, lantai 16
Jl. Jend. Sudirman Kav. 25,
Jakarta 12920.
Telp. 021-52991777
Fax. 021-5225511

Karya Ilmiah

Pengertian karya tulis ilmiah

Karya tulis ilmiah adalah :
karya tulis yang memiliki karakteristik keilmuan dan memenuhi syarat keilmuan, yaitu:
  1. Isi kajian berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.
  2. Menggunakan metode berpikir ilmiah.
  3. Sosok tulisan keilmuan
Jenis-jenis kaarya tulis ilmiah
  1. Buku Pelajaran
Dikatakan sebagai karya tulis ilmiah di bidang pendidikan karena memiliki
kebenaran ilmiah dan disusun dengan landasan teori tertentu.
  1. Makalah
Makalah adalah sebuah karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu
yang mencakup dalam ruang lingkup permasalahan.

Ciri-ciri makalah
  1. Merupakan hasil kajian literatur atau hasil laporan pelaksanaan kegiatan lapangan mengenai suatu permasalahan.
  2. Mendemonstrasikan pemahaman teoritik dan kemampuan menerapkan prosedur, prinsip dan teori yang berhubungan dengan permasalahan
  3. Menunjukkan kemampuan pemahaman isi dan berbagai sumber yang digunakan.
  4. Mendemonstrasikan kemampuan menyusun berbagai sumber informasi dalam satu kesatuan sintesis yang utuh.
Makalah yang sering digunakan dalam karya tulis ilmiah
  1. Common paper, makalah yang dibuat secara deskriptif dan dengan mengemukakan berbagai aliran dan pendapat serta diperlukan argumentasi untuk mempertahankan suatu aliran atau pendapat tersebut.
  2. Position paper, makalah yang dibuat untuk menunjukkan penguasaan pengetahuan serta di pihak mana penulis berdiri dan diperlukan sintesis juga evaluasi dalam penyusunannya.
  1. Modul
Adalah materi pelajaran yang disusun sedemikian rupa sehingga
pembacanya diharapkan dapat menyerap sendiri materi tersebut.
  1. Diktat Pelajaran
Adalah catatan tertulis suatu bidang studi yang disiapkan oleh guru untuk mempermudah pengayaan materi pelajaran atau bidang studi yang dibahas dalam proses pembelajaran.
  1. Terjemahan
Adalah karya tulis hasil penerjemahan dari buku atau karya tulis bahasa
asing ke bahasa Indonesia atau sebaliknya.

Syarat seorang penerjemah, yaitu:
  1. Menguasai materi yang akan diterjemahkan.
  2. Menguasai bahasa asing.
  3. Menguasai bahasa Indonesia yang baik.
  4. Menguasai teknik menterjemahkan.
  5. Memahami latar belakang dari budaya bahasa asing tersebut.
Laporan Hasil Penelitian
    Merupakan sajian tertulis dari hasil kegiatan penelitian yang telah dilakukan atau bisa dikatakan sebagai pertanggungjawaban dari kegiatan penelitian.
Jika disusun dalam kaitannya dengan persyaratan akademik, maka bentuk laporannya dapat berupa skripsi, tesis atau disertasi.

Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah berbeda dengan laporan hasil penelitian yang baku. Perbedaannya terdapat pada:
  1. Bahan yang ditulis dalam artikel ilmiah lebih bersifat singkat padat dan enak dibaca.
  2. Sistematika diawali dengan kajian pustaka yang merupakan pendukung atau pembahasan rasional pentingnya masalah yang diteliti.
  3. Prosedur penulisan artikel dapat ditulis sebelum laporan penelitian diselesaikan
Macam-macam artikrl ilmiah
  1. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian
adalah tulisan ilmiah yang didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan. Artikel ini disusun sedemikian rupa sehingga tetap menampilkan semua aspek laporan hasil penelitian, tetapi dalam format yang lebih ringkas.
  1. Artikel Ilmiah Non Penelitian
adalah artikel-artikel hasil pemikiran yang relevan, hasil penelitian
terdahulu, disamping teori yang dapat digali dari buku-buku teks.

Prosedur teknin penulisan artikel ilmiah
  1. Pengembangan gagasan.
  2. Perencanaan penulisan naskah.
  3. Pengembangan paragraf.
  4. Penulisan draf.
  5. Finalisasi.
Komponen-komponen artikel iliah
  1. Judul
Judul hasil pemikiran hendaknya mencerminkan masalah yang dibahas. Pemilihan kata-kata yang mengandung unsur-unsur utama masalah dan judul harus memiliki daya tarik yang cukup kuat bagi pembaca.
  1. Nama Penulis
Nama penulis artikel hendaknya tanpa disertai gelar akademik atau profesional guna menghindari bias seniorita dan wibawa serta inferioritas penulis.
  1. Abstrak dan kata kunci
Berisi ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secara padat, bukan pengantar atau pengantar penulis.
  1. Pendahuluan
Menguraikan hal-hal yang dapat menarik perhatian pembaca dan hendaknya berisi paparan tentang permasalahan penelitian, wawasan dan rencana penulis dalam rangka pemecahan masalahnya.
  1. Bagian inti
Lazimnya bagian inti berisi kupasan, analisis argumentasi, komparasi, keputusan dan pendirian atau sikap penulis mengenai masalah yang dibicarakan.
  1. Metode
Menguraikan bagaimana penelitian dilakukan seperti rancangan atau desain penelitian, sasaran atau target penelitian, teknik pengumpulan data, pengembangan instrumen dan teknik analisis data.
  1. Hasil penelitian
Hasil penelitian hendaknya disajikan secara padat, dan komunikatif.
Perhitungan statistik tidak perlu disajikan dalam artikel.
  1. Pembahasan
Dalam pembahasan, penulis menyajikan hasil interpretasi temuannya dan mengaitkannya dengan struktur pengetahuan yang telah mapan, dan hasil penelitian terdahulu. Sehingga diharapkan lahirnya teori-teori baru atau modifikasi teori yang telah ada.
  1. Penutup, kesimpulan dan saran
Merupakan bagian akhir yang pada dasarnya mengakhiri diskusi dengan
sesuatu pendirian atau menyodorkan beberapa alternatif penyelesaian.
  1. Daftar rujukan
Semua rujukan yang terdapat dalam tulisan hendaknya dimasukkan ke
dalam daftar rujukan.

Artikel ilmiah pada sebuah jurnal
  1. Harus memahami aturan jurnal (gaya selingkung) yang akan dijadikan tujuan penulisan. Karena tiap-tiap jurnal memiliki gaya selingkung yang berbeda.
  2. Harus memahami prosedur pemuatan artikel ilmiah oleh penerbit jurnal.
  3. Prosedur pemuatan artikel itu diantaranya:
1) Penulis menyerahkan naskahnya kepada pengelola jurnal atau Ketua Dewan Editor.
2) Ketua Dewan Editor meminta bantuan beberapa penyunting ahli untuk menilai naskah tersebut dan menetapkan layak tidaknya naskah tersebut dimuat.
3) Penyunting ahli berperan sebagai wasit, yang menentukan layak atau tidaknya naskah tersebut dimuat di jurnal. Kemungkinan hasil evaluasi: (1) layak dimuat tanpa revisi, (2) dapat dimuat dengan revisi, (3) tidak layak dimuat.
4) Jika hasilnya perlu direvisi, maka penulis diminta merevisi untuk nanti dinilai kembali dan seterusnya sampai naskah tersebut layak untuk dimuat.

Fungsi karya ilmiah bagi karier guru
Fungsi karya tulis ilmiah bagi karir guru adalah mereka yang berkehendak memperdalam pengetahuan dan kemampuan dalam mengembangkan profesi dan ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan.
Selain itu karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai sarana untuk kenaikan pangkat atau jabatan yang lebih tinggi.
Kaitan pengembangan profesi guru dengan karya tulis ilmiah
Penulisan karya tulis ilmiah dapat dijadikan sarana untuk pengembangan profesi guru. Jadi jika seorang guru ingin menaikkan pangkatnya, maka ia harus menulis sebuah karya tulis ilmiah.
Dengan angka kredit yang berbeda-beda, diantaranya:
  1. Untuk makalah yang berisi ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pendidikan.
a. Dalam bentuk buku yang dipublikasikan (angka kreditnya 8)
b. Dimuat dalam majalah ilmiah (angka kreditnya 4)
c. Tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan sekolah dalam bentuk buku (angka kreditnya 7)
d. Dalam bentuk makalah tidak dipublikasikan , tetapi didokumentasikan perpustakaan sekolah (angka kreditnya 3,5)
e. Karya tulis ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan atau evaluasi di bidang pendidikan:
1) Dalam bentuk buku dan dipublikasikan (angka kreditnya 12,5)
2) Dalam majalah ilmiah yang dipublikasikan (angka kreditnya 6)
3) Tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan sekolah dalam bentuk buku (angka kreditnya 8)
4) Tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan sekolah dalam bentuk makalah (angka kreditnya 4)
  1. Buku pelajaran atau modul
    1. Bertaraf nasional (angka kreditnya 5)
    2. Bertaraf provinsi (angka kreditnya 3)
    3. Diktat pelajaran (angka kreditnya 1)
    4. Karya terjemahan buku pelajaran atau karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan (angka kreditnya 2,5)
Angka kredit diatas diperuntukan bagi perseorangan. Bila kelompok, maka penulis utama mendapat 60% dan penulis pembantu mendapat 40% dan dibagi rata yang jumlahnya tidak lebih dari 5 orang
 
Kiat-kiat jadi penulis
  1. Mempunyai cita-cita untuk menjadi penulis.
  2. Banyak membaca.
  3. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
  4. Sering berlatih menulis.
  5. Mencoba mengirimkan tulisan ke media cetak.
Membuat karya tulis ilmiah:
Kriteria pemilihan permasalahan:
  1. Untuk memulai menulis harus diawali dengan mengangkat permasalahan yang ada di lingkungan sekitar, mulai dari permasalahan yang sederhana sampai ke permasalahan yang paling kompleks.
  2. Ruang lingkup permasalahan haru dari yang kecil sampai lingkup yang besar, serta dari lingkup terbatas sampai lingkup terluas.
  3. Permasalahan yang diangkat harus merupakan masalah yang aktual, penting dan perlu.
Setelah menetapkan kriteria permasalahan yang akan diangkat, langkah selanjutnya adalah:
  1. Membuat daftar permasalahan yang timbul dalam benak pemikiran sendiri.
  2. Dari daftar permasalahan tersebut, buatlah skala prioritas dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan:
1) Apakah masalah ini berguna atau cukup penting untuk saya persoalkan?
2) Apakah masalah ini akan menghasilkan sesuatu yang baru?
3) Apakah masalah cukup menarik perhatian?
4) Apakah masalah tersebut cukup terbatas, artinya tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit?
5) Apakah masalah yang dipilih didukung data dan keterangan-keterangan yang berhubungan dengan pokok persoalan.
6) Apakah masalah ini dapat diselesaikan dengan fasilitas dan kemampuan yang dimiliki?

Untuk membuat konsep yang akan dijadikan acuan, maka harus dibuat garis besar penulisan (outline), karena outline akan menjadi pedoman penulisan yang nantinya akan menghasilkan karya yang lebih baik dan sistematis.

Konseptualisasi dan pengembangan gagasan:
 ³ Pengelompokkan masalah kehidupan sehari-hari, diantaranya:
1. Pendidikan 5. Budaya
2. Ekonomi 6. Kesehatan
3. Politik 7. Keamanan
4. Sosial 8. Agama dan sebagainya
³ Masalah pendidikan dapat dijabarkan menjadi:
  1. Kurikulum
  2. Pembelajaran
  3. Evaluasi
  4. Bimbingan Karir
  5. Administrasi Pendidikan
  6. Tujuan Pembelajaran
  7. Perencanaan Pembelajaran
  8. Guru dan Siswa, dan sebagainya
Untuk mengembangkan konsep dan gagasan yang akan dituangkan kedalam outline, kita dapat melakukannya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan:
  1. Mengapa masalah tersebut bisa terjadi?
  2. Apakah ada faktor penyebab yang mempengaruhinya?
  3. Kapan dan dimana masalah itu terjadi?
  4. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
  5. Siapa yang bisa melakukannya?
  6. Apa akibatnya bila masalah tersebut dibiarkan? Dan seterusnya.
Konseptualisasi dan pengembangan gagasan dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Cari, temukan dan pilih salah satu masalah yang menjadi prioritas pertama.
  2. Menentukan judul atau tema permasalahan yang dipilih.
  3. Membuat kerangka garis besar karangan atau outline penulisan.
  4. Menguraikan atau menjelaskan baik secara teoritik maupun secara empirik.
Bagian-bagian outline penulisan karangan ilmiah, terdiri dari:
  1. Judul
  2. Kata Pengantar
  3. Daftar Isi
  4. Daftar Tabel
  5. Daftar Gambar
  6. Bab Pendahuluan
  7. Bab Penjelas/Uraian/Pembahasan
  8. Bab Kesimpulan dan Rekomendasi
  9. Daftar Pustaka
Mengembangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan
Keuntungan berkomunikasi melalui tulisan, yaitu:
  1. Susunan tatabahasa dan struktur kalimat dapat disempurnakan.
  2. Hasil karya tulis dapat diteliti ulang untuk lebih disempurnakan.
  3. Pembahasan dan sistematika berfikir, alur berfikir dapat dikaji ulang sehingga lebih sempurna dan sistematis.
  4. Memiliki nilai dokumenter yang cukup tinggi, karena dapat dibaca ulang.
  5. Dapat menyebarluaskan informasi dan mudah diperoleh semua diperoleh semua orang.
Kelemahan komunikasi dalam bentuk tulisan, yaitu:
  1. Tidak semua orang mampu memahami isi pemikiran, karena hal ini memerlukan wawasan pengetahuan yang luas untuk mencernanya.
  2. Jarak komunikasi dan psikologis antara penulis denganpembaca masih terlalu jauh atau lebar, karena penulis dan pembaca tidak berkomunikasi secara langsung.
Pola penulisan karya tulis ilmiah :
  1. Pola pemecahan topik adalah topik bahasan yang masih dalam lingkup suatu tema menjadi bagian-bagian yang lebih sempit untuk dianalisis.
  2. Pola masalah dan pemecahannya, adalah pola yang telah terlebih dahulu mengemukakan masalah dalam lingkup pokok bahasan untuk kemudian dianalisis pemecahannya.
  3. Pola kronologi, menggarap topik menurut urutan peristiwa yang terjadi.
  4. Pola perbandingan, pola yang mengemukakan dua aspek atau lebih dari satu topik dengan menunjukan perbedaan dan persamaan dari aspek tersebut.
Gaya penuturan karya tulis ilmiah:
  1. Deskripsi atau gambaran tertulis dimana penulis berusaha menggambarkan wujud benda atau gejala melalui kata-kata.
  2. Narasi atau kisah yaitu model penuturan yang menyajikan rangkaian cerita atau suatu kejadian dalam waktu tertentu.
  3. Ekspose atau penjabaran, yaitu penuturan yang menjelaskan dan menafsirkan fakta, gejala atau suatu kejadian.
  4. Argumentasi atau penyajian alasan, yaitu jenis penuturan yang mengemukakan fakta yang mendukung pandangan seseorang atau penulis.
Karya tulis ilmiah dalam arangka mendapatkan gela terdiri dari :

  1. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1). Skripsi merupakan bukti kemampuan akademik mahasiswa dalam penelitian yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

Karakteristik Skripsi:
1) Untuk bidang pendidikan, skripsi terarah pada eksplorasi atau pemecahan masalah pendidikan.
2) Untuk bidang non-kependidikan, skripsi terarah pada permasalahan bidang keilmuan yang sesuai dengan program studi mahasiswa.
3) Ditulis atas dasar hasil pengamatan dan observasi lapangan atau penelaahan pustaka.
4) Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar

Tesis:
Tesis adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program Magister (S2). Tesis merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian dan pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuan dalam Ilmu Pendidikan
Karakteristik Tesis:
  1. Berfokus pada kajian mengenai salah satu isu sentral yang tercakup dalam salah satu disiplin dalam ilmu pendidikan sesuai dengan program studi yang ditempuh oleh mahasiswa yang bersangkutan.
  2. Merupakan pengujian empirik terhadap posisi teoritik tertentu.
  3. Menggunakan data primer sebagai data utama yang dapat ditunjang oleh data sekunder.
  4. Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, kecuali untuk program studi bahasa asing.
      Disertasi
Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan Program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin Ilmu Pendidikan.
Karakteristik Disertasi:
  1. Berfokus pada kajian mengenai salah satu disiplin Ilmu Pendidikan sesuai dengan bidang yang dipelajari.
  2. Kajian berfokus pada penemuan baru dalam disiplin ilmu yang dikaji secara mendalam.
  3. Mengunakan data primer sebagai data utama, ditunjang oleh data sekunder apabila diperlukan.
  4. Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, kecuali untuk program studi bahasa asing.

Penalaran



Penalaran.

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).

Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

Metode dalam menalar :

Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.

Metode induktif

Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif. Contoh:

Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.

Sebuah generalisasi bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan menyakinkan,sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali.Misalnya, untuk menyelidiki bagaimana sifat-sifat orang Indonesia pada umumnya,diperlukan ratusan fenomena untuk menyimpulkannya.Contoh :Rino suka bermain bola basket. Randy juga suka bermain bola baket. Ari suka bermain sepak bola. Dapat disimpulkan bahwa ketiga anak tersebut suka bermain bola.

Pendekatan Induktif

Generalisasi yang bersifat loncatan induktif tetap bertolak dari beberapa fakta, namunfakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada. Fakta-fakta tersebutatau proposisi yang digunakan itu kemudian dianggap sudah mewakili seluruh persoalan yangdiajukan.Contoh :Niko suka bermain gitar. Ria suka bermain piano. Nina suka bermain biola. Dapat disumpulkanbahwa anak-anak komplek Pelita suka bermain alat musik.

Analogi

Penalaran Analogi adalah proses penyimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta. Analogidapat juga dikatakan sebagai proses membandingkan dari dua hal yang berlainan berdasarkankesamaannya, kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan.Tujuan penalaran secara analogi adalah sebagai berikut:1. Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan.

Analogi dilakukan untuk menyingkapkan kekeliruan.3. Analogi digunakan untuk menyusun klasifikasi.Contoh :

Seseorang yang menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung. Sewaktu mendaki,ada saja rintangan seperti jalan yang licin yang membuat seseorang jatuh. Ada pula semak belukar yang sukar dilalui. Dapatkah seseorang melaluinya? Begitu pula bila menuntut ilmu,seseorang akan mengalami rintangan seperti kesulitan ekonomi, kesulitan memahami pelajaran,dan sebagainya. Apakah Dia sanggup melaluinya? Jadi, menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung untuk mencapai puncaknya.

Kausal
Hubungan kausal adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang salingberhubungan. Hal ini terlihat ketika tombol ditekan yang akibatnya bel berbunyi. Dalamkehidupan kita sehari-hari, hubungan kausal ini sering kita temukan. Hujan turun dan jalan-jalanbecek. Ia kena penyakit kanker darah dan meninggal dunia.Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, tiga hubungan antar masalah yaitu sebagaiberikut:a) Sebab akibatSebab akibat ini berpola A menyebabkan B. Disamping ini pola seperti ini juga dapatmenyebabkan B, C, D dan seterusnya. Jadi, efek dari suatu peristiwa yang diaanggap penyebabkadang-kadang lebih dari satu. Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, diperlukankemampuan penalaran seseorang untuk mendapatkan simpulan penalaran. Hal ini akan terlihatpada suatu penyebab yang tidak jelas terhadap suatu akibat yang nyata.Contoh :Belajar menurut pandangantradisional adalah usaha untuk memperoleh sejumlh ilmupengetahuan. ³Pengetahuan´ mendapat tekanan yang penting, oleh sebab pengetahuanmemegang peranan utama dalam kehidupan manusia. Pengetahuan adalah kekuasaan. Siapa yangmemiliki pengetahuan, ia mendapat kekuasaan.b) Akibat sebab

Akibat sebab ini dapat kita lihat pada peristiwa seseorang yang pergi ke dokter. Kedokter merupakan akibat dan sakit merupakan sebab. Jadi hampir mirip dengan entimen. Akan tetapidalam penalaran jenis akibat sebab ini, Peristiwa sebab merupaka simpulan.Contoh :Dewasa ini kenakalan remaja sudah menjurus ke tingkat kriminal. Remaja tidak hanyaterlibat dalam perkelahian-perkelahian biasa, tetapi sudah berani menggunakan senjata tajam.Remaja yang telah kecanduan obat-obat terlarang tidak segan-segan merampok bahkanmembunuh. Hal ini selain disebabkan kurangnya oerhatian dari orang tua dan pengaruhmasyarakat, pengaruh televisi dan film cukup besar.3) Akibat-akibatAkibat-akibat adalah suatu penalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa 'akibat' langsung disimpulkan pada suatu akibat yang lain.Contoh :Ketika pulang dari pasar, Ibu Sonya melihat tanah di halamannya becek, ibu langsungmenyimpulkan bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah. Dalam kasus itupenyebabnya tidak ditampilkan yaitu hari hujan

Metode deduktif


Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

Kamu bukanlah orang yang akan dipecat´.

Macam-macam Silogisme :


Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yangkategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor,sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.Contoh :Premis Mayor : Tidak ada manusia yang kekalPremis Minor : Socrates adalah manusiaKesimpulan : Socrates tidak kekal

Hipotesis

Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannyamembenarkan konsekuen. Bila minornya Menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.Contoh :Premis Mayor : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan.Premis Minor : Air tidak ada.Kesimpulan : Manusia akan kehausan.

Silogisme Alternatif

Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akanmenolak alternatif yang lain.Contoh :Premis Mayor : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.Premis Minor : Nenek Sumi berada di Bandung.Kesimpulan : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.

Entimem

Entimem atau Enthymeme berasal dari bahasa Yunani ³en´ artinya di dalam dan³thymos´ artinya pikiran adalah sejenis silogisme yang tidak lengkap, tidak untuk menghasilkanpembuktian ilmiah, tetapi untuk menimbulkan keyakinan dalam sebuah entimem, penghilanganbagian dari argumen karena diasumsikan dalam penggunaan yang lebih luas, istilah"enthymeme" kadang-kadang digunakan untuk menjelaskan argumen yang tidak lengkap daribentuk selain silogisme. Menurut Aristoteles yang ditulis dalam Retorika, sebuah "retorik silogisme" adalah bertujuan untuk pembujukan yang berdasarkan kemungkinan komunikanberpendapat sedangkan teknik bertujuan untuk pada demonstrasi.Kata lainnya, entimem merupakan silogisme yang diperpendek.Contoh :Rumus EntimemPU : Semua A = B : Pegawai yang baik tidak pernah datang terlambat.PK : Nyoman pegawai yang baik.S : Nyoman tidak pernah datang terlambatEntimem : Nyoman tidak pernah datang terlambat karena ia pegawai yang baik

Rantai Deduksi
Seringkali penalaran yang deduktif dapat berlangsung lebih informal dari entimem.Orang-orang tidak berhenti pada sebuah silogisme saja, tetapi dapat pula merangkaikan beberapabentuk silogisme yang tertuangdalam bentuk-bentuk yang informal.Yang penting dalam mata rantai deduksi ini, penulis harus mengetahui norma dasar,sehingga bila argumennya mendapat tantangan atau bila ia sendiri ragu-ragu terhadap argumenorang lain, ia dapat menguji argumen ini untuk menemukan kesalahannya dan kemudian dapatmemperbaikinya, baik kesalahan itu terjadi karena induksi yang salah, entah karena premis ataukonklusi-konklusi deduksi yang salah.


Sumber :http://utlia.wordpress.com/